
Dilansir dari Vatikan News, Paus Fransiskus ke-266 dikabarkan meninggal dunia pada Senin Paskah (21/4/2025) pada usia 88 tahun di Casa Santa Marta di Vatikan.
Kabar duka ini diumumkan pada pukul 09:45 pagi oleh Cardinal Kevin Farrel, Camerlengo of the Apostolic Chamber sekaligus prelatus Gereja Katolik Roma Amerika. Dalam pengumuman tersebut, Cardinal Kevin Farrel mengutarakan rasa duka yang mendalam atas kepergian Paus Fransiskus yang dikenal mendedikasikan waktu dan hidupnya untuk agama juga kemanusiaan.
“Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami serahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal Yang Esa”.
ADVERTISEMENTS
Paus Fransiskus sempat jatuh sakit dan mendapatkan perawatan intensif
Sebelum berita ini dirilis, Paus Fransiskus diketahui sempat masuk rumah sakit pada 14 Februari 2025 akibat penyakit bronkitis yang dideritanya. Sayangnya, penyakit bronkitis yang menyerang pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio selama beberapa hari tersebut membuat kondisi kesehatannya kian memburuk hingga dokter mendiagnosis dirinya mengidap double pneumonia.
Setelah 38 hari dirawat, keadaan fisik Paus Fransiskus pun dikabarkan telah membaik dan diizinkan untuk kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan guna menjalani pemulihan ekstra. Namun takdir benar-benar sebuah rahasia yang tiada satu orang pun mengetahuinya, termasuk wafatnya seseorang.
ADVERTISEMENTS
Sosok Paus Fransiskus dikenal murah hati, memiliki jiwa empati yang tinggi, dan selalu membela kemanusiaan
Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus Fransiskus ke-266 pada tanggal 13 Maret 2013 karena sosoknya yang dianggap oleh pengamat Gereja memiliki kepedulian tinggi terhadap kaum miskin. Kehidupannya yang sederhana juga menggambarkan bagaimana Paus Fransiskus memiliki gaya hidup yang asketis, yakni semangat yang bertumpu pada pelayanan, bukan kekuasaan.
Selain itu, Paus Fransiskus juga lekat sebagai sosok yang merakyat, karena dirinya enggan menempati apartemen mewah di Istana Apostolik yang digunakan oleh para pendahulunya dan lebih memilih tinggal di antara lingkungan masuarakat demi “kesehatan psikologisnya”.
Integritas dan sosok Paus Fransiskus pun perlahan mulai membersihkan nama Gereja yang dulunya sempat terkena skandal pelecehan seksual anak dan permasalahan birokrasi internal Vatikan. Bahkan belakangan ini Paus Fransiskus gencar menyuarakan untuk menghentikan genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel ke Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan.
Selamat jalan, Paus Fransiskus-Jorge Mario Bergoglio!