
Yang merasa Generasi Gen Z, yuk sini kumpul. Demi menyambut peringatan Hari Buku Sedunia, yang jatuh pada tanggal 23 April 2025 nanti, mari kita rayakan dengan membaca buku-buku penuh inspirasi. Manfaatkan momen ini untuk memperdalam pengetahuan melalui buku yang kalian baca, daripada hanya sekedar scroll media sosial. Ya nggak?
Kita semua tahu, bahwa membaca buku tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga akan memberikan perspektif baru yang sangat penting bagi perkembangan diri, terutama bagi generasi Gen Z yang terus dihadapakan pada tantangan baru dalam kehidupan yang semuanya terasa serba instant.
Berikut adalah 5 buku wajib yang bisa menjadi referensi bagi kalian para Gen Z dalam menyambut Hari Buku Sedunia. Buku-buku ini tidak hanya populer, tetapi juga relevan untuk membersamai, perjalanan hidup yang penuh tantangan, kebingungan, dan pencarian jati diri yang akan dan sedang kalian alami.
ADVERTISEMENTS
Rekomendasi Buku Motivasi & Self Improvemnet untuk Dibaca Gen Z
ADVERTISEMENTS
1. “Berani Tidak Disukai” oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga
Di Hari Buku sedunia, “Berani Tidak Disukai” adalah buku pertama yang wajib dibaca oleh Gen Z. Buku yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar ini mengusung filosofi psikologi Alfred Adler, yang sangat relevan bagi Gen Z. Buku ini mengajarkan pembaca untuk tidak terjebak pada penilaian orang lain serta berani hidup lebih bebas. Dalam dunia sosial media yang penuh dengan ekspektasi, banyak dari kita yang merasa tertekan oleh opini orang lain. Buku ini memberikan panduan untuk mengatasi ketakutan akan ketidakdisukaan, dan lebih memilih untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai pribadi.
Buku ini sangat tepat bagi Gen Z yang sering kali merasa cemas dan kurang percaya diri, terutama ketika banyak orang mencoba mendefinisikan siapa kita. “Berani Tidak Disukai” mengajarkan bagaimana cara menanggapi opini orang lain dengan lebih bijak dan memilih untuk hidup berani menjadi autentik.
ADVERTISEMENTS
2. “Insecurity Is My Middle Name” oleh Alvi Syahrin
Buku “Insecurity Is My Middle Name” merupakan bacaan yang sempurna untuk Gen Z yang merasa sering dibayangi oleh rasa tidak percaya diri dan perasaan insecure. Dalam dunia yang sangat kompetitif ini, banyak dari kita yang cenderung membandingkan diri dengan orang lain. Apalagi dengan dunia media sosial yang seakan membuat orang-orang harus berlomba menunjukkan apa yang mereka punya. Alvi Syahrin berbagi kisah dan strategi untuk mengatasi ketidakpastian dalam hidup, memberikan pembaca dorongan untuk mencintai diri sendiri serta melepaskan ketakutan akan penilaian orang lain.
Buku ini bisa membuat kalian merubah perspektif tentang rasa insecure lalu menjadikannya sebagai motivasi untuk tumbuh dan berkembang.
ADVERTISEMENTS
3. “The Book of Almost” oleh Brian Khrisna
“The Book of Almost” adalah buku yang penuh dengan makna. Buku ini mengajak kalian untuk menerima bahwa tidak semua hal dalam hidup bakalan berjalan sesuai dengan rencana. Gen Z yang sering merasa cemas tentang masa depan dan takut gagal, bisa mencoba membaca buku ini dan siapa tahu akan menemukan ketenangan. Dengan pendekatan yang puitis dan penuh filosofi, Brian Khrisna mengajarkan kita untuk menemukan kebahagiaan dalam ketidaksempurnaan hidup dan menerima setiap momen sebagai bagian dari perjalanan.
Buku ini cocok untuk mereka yang ingin lebih bijak dalam menghadapi kegagalan dan perubahan dalam hidup.
ADVERTISEMENTS
4. “You Do You: Discovering Life through Experiments & Self-Awareness” oleh Fellexandro Ruby
Buat Gen Z yang sedang menghadapi quarter life crysis, buku ini bisa menjadi pilihan. Di buku ini, Fellexandro Ruby bakalan mengajak kalian untuk mengeksplorasi diri melalui eksperimen hidup. Buku ini sangat relevan bagi para Gen Z, yang sering merasa bingung mencari arah dalam hidup mereka. “You Do You” mengajarkan pentingnya kesadaran diri dan bagaimana setiap individu bisa menemukan potensi terbaik dalam diri dengan berani mencoba berbagai hal-hal baru.
Buku ini sangat cocok bagi kalian para Gen Z yang sedang mencari tahu siapa diri mereka dan bagaimana mencapai tujuan hidup yang lebih jelas.
ADVERTISEMENTS
5. “Hari Ini atau Esok” oleh Astrid Savitri
“Hari Ini atau Esok” mengajak kalian untuk membuat pilihan dalam hidup yang berani dan bijaksana. Buku ini cocok untuk Gen Z yang sering kali merasa terjebak dalam rutinitas dan sulit untuk mengambil keputusan penting. Astrid Savitri mengingatkan pembaca untuk tidak menunda-nunda hidup dan menghargai setiap hari yang ada. Dengan gaya penulisan yang sederhana namun mendalam, buku ini bakalan memberikan wawasan tentang pentingnya menjalani hidup dengan penuh makna.
Buku-buku di atas menawarkan berbagai perspektif yang dapat membantu kalian semua generasi Gen Z dalam menapaki perjalanan hidup. Dari belajar menerima diri sendiri, mengatasi rasa insecure, hingga menghargai setiap momen dalam hidup. Buku-buku ini bisa menjadi alternatif panduan berharga untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Yuk, jadikan Hari Buku Sedunia sebagai waktu yang tepat untuk memulai perjalanan literasi ini, dan semoga buku-buku tersebut dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kalian generasi Gen Z untuk terus berkembang. Kalau kalian masih butuh referensi lagi, kalian bisa baca artikel Hipwee tentang rekomendasi buku self improvement. Jadi bagaimana? mana yang akan kalian baca dulu?